Karena kekhawatiran global seputar keberlanjutan lingkungan terus meningkat, organisasi di semua sektor diminta untuk mengurangi jejak ekologis mereka. Teknologi informasi (TI), dengan pusat data yang boros energi dan limbah elektronik, tidak terkecuali. Mengadopsi praktik TI yang ramah lingkungan tidak hanya membantu melindungi lingkungan tetapi juga dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. Artikel ini membahas strategi untuk meminimalkan dampak lingkungan dari infrastruktur TI Anda.
Baca juga: Mempersiapkan Masa Depan: Perencanaan Infrastruktur TI untuk Pertumbuhan Bisnis
Sektor TI berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon global. Pusat data, yang dipenuhi server yang beroperasi 24/7, mengonsumsi listrik dalam jumlah besar. Menurut sebuah studi oleh Natural Resources Defense Council, pusat data di AS sendiri mengonsumsi hingga 91 miliar kilowatt-jam listrik, angka yang diperkirakan akan meningkat sekitar 53% pada tahun 2020.
Sampah elektronik, atau e-waste, merupakan tantangan lingkungan lainnya. E-waste mengacu pada peralatan elektronik yang dibuang, yang sering berakhir di tempat pembuangan sampah, melepaskan bahan kimia berbahaya ke lingkungan.
Meningkatkan efisiensi energi merupakan strategi utama untuk mengurangi dampak lingkungan dari infrastruktur TI. Ada beberapa pendekatan untuk ini:
Teknologi virtualisasi memungkinkan satu server fisik untuk menjalankan beberapa server virtual, masing-masing dengan sistem operasi dan aplikasinya sendiri. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengurangi secara drastis jumlah server fisik yang mereka butuhkan, yang mengarah pada pengurangan konsumsi energi yang signifikan.
Baca juga: Bagaimana Server Virtual Bisa Lebih Baik Daripada Server Nyata
“Banyak perangkat yang mengonsumsi daya bahkan saat tidak digunakan. Menerapkan praktik manajemen daya, seperti mengaktifkan mode hemat daya pada perangkat keras dan mematikan sistem yang tidak digunakan, dapat membantu mengurangi konsumsi daya yang tidak perlu.”- Emil Isanov
Sistem pendingin dapat menyumbang sebagian besar penggunaan energi pusat data. Mengadopsi metode pendinginan hemat energi, seperti menggunakan udara luar atau pendingin cair, dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
Perangkat elektronik mengandung logam berharga yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali. Mendaur ulang atau membuang limbah elektronik dengan benar tidak hanya membantu melestarikan sumber daya ini tetapi juga mencegah masuknya bahan berbahaya ke lingkungan.
Banyak produsen dan pengecer elektronik menawarkan program pengembalian, dan ada banyak fasilitas daur ulang limbah elektronik bersertifikat di seluruh dunia. Penting juga untuk mempertimbangkan siklus hidup peralatan TI selama proses pembelian dan memilih perangkat yang tahan lama, dapat diperbaiki, dan dapat didaur ulang.
Meskipun motif utama untuk mengadopsi praktik TI hijau adalah tanggung jawab lingkungan, upaya ini juga dapat menghasilkan manfaat signifikan bagi organisasi:
Perangkat keras hemat energi, virtualisasi server, serta strategi daya dan pendinginan yang efisien dapat menghasilkan penghematan besar pada tagihan listrik.
Mengambil tindakan untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi TI Anda dapat meningkatkan reputasi organisasi Anda dan berkontribusi pada tujuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
Di beberapa wilayah, perusahaan diwajibkan oleh hukum untuk membuang limbah elektronik dengan benar dan mengurangi konsumsi energi. Mengadopsi praktik TI ramah lingkungan dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap peraturan ini.
Menjadi ramah lingkungan lebih dari sekadar tren – ini adalah langkah penting untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan. Dengan menerapkan praktik TI ramah lingkungan, perusahaan dapat berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan, memenuhi tujuan CSR, mematuhi peraturan, dan bahkan menghemat uang. Dari virtualisasi hingga manajemen daya yang efisien dan daur ulang limbah elektronik, ada banyak strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan dari infrastruktur TI mereka.
Indonesia: facebook.com/etech7
Twitter: twitter.com/etech7
Indonesia: instagram.com/etech_7/
Blognya: blog.etech7.com/